Welcome to my blog :)

Sabtu, 26 April 2014

Mama, Aku mencintaimu

Aku tahu kaulah segalanya. Kaulah jantung hatiku. Kaulah penyebab ini semua, penyebab aku bisa seperti sekarang ini. Maafkan aku telah buat hatimu terluka, maafkan aku yang sudah dengan tidak sengaja menggoreskan luka dihatimu, dihati yang lembut nan tulus itu. Ketahuilah tak pernah aku dengan sengaja mencoba untuk lakukan itu. Lakukan sesuatu yang mungkin memang telah berkali-kali kuulangi dan berkali-kali pula ku lantunkan kata maaf yang ternyata aku belum bisa untuk merubah kesalahanku yang lalu.

Mama, aku sayang mama walau tak pernah ku utarakan lewat bibir mungil ini. Aku butuh mama walau tak pernah aku lantunkan bersama syair yang aku buat. Yakinlah ma, aku hanya anak biasa yang masih butuh tuntunan darimu. Dari tulusnya kasih sayangmu.

Sedikit bercerita, mengapa memang selama ini tak pernah ada kata damai antara kita. Bahkan jika mereka bertanya 'siapa yang lebih kamu sayangi dan kamu cintai ? mama atau papa ?' tanpa fikir panjang pertanyaan itu seolah mudah sekali untukku. 'PAPA' jawabku singkat. Kenapa aku jawab demikian ? karena selama ini yang aku tahu dan aku rasakan yaa cuma papa yang selalu peduli denganku. Cuma papa yang selalu ada walau memang sekarang kita tak selalu bertemu. Karena memang jarak sudah membatasi kita ma. Mama tahu kan pepatah yang mengatakan 'Buah jatuh tak jauh dari pohonnya'. Aku rasa memang seharusnya mama bisa lebih memahami apa arti dari pepatah itu. Bukan maksud menggurui, hanya saja aku ingin mama tahu jika aku tidaklah selalu nyaman berada diposisi seperti ini. Posisi yang selalu memojokkan aku, selalu merasa bahwa aku memanglah biang keladi dari semua ini.

Ma, aku hanya ingin seperti anak diluar sana. Tepatnya seperti apa yang teman-temanku rasakan. Dihari sekolah mereka selalu mendapatkan bekal dari mamanya, tak terkecuali untuk mereka yang mempunyai mama pekerja kantoran. Sedangkan aku? untuk mendapatkan sarapan saja mama tak pernah siapkan itu. Tapi selama ini, apa pernah aku menuntut mama untuk selalu siapkan sarapan dan bekal untuk aku bawa kesekolah? ngga kan ma, ngga pernah! Asalkan mama tahu, disetiap pagi ya cuma papa yang tanyakan 'sayang. kamu udah bangun? sholat dulu yuk terus siap-siap untuk sarapan. mama masak kan?'. Perhatian papa yang jauh disana saja begitu besar, tapi mama yang disini? yang selalu disamping aku? bahkan kita seatap, apa mama pernah tanyakan itu? Saat papa tanyakan itu aku hanya bisa menjawab seolah aku baik-baik saja, mama tahu kenapa? karena aku ngga mau papa marah sama mama hanya karena masalah sepele. saat aku pulang sekolah, mama selalu tanya 'kamu lapar?' apa mama ngga merasakan apa yang anakmu rasakan sampai pertanyaan bodoh itu yang kelaur dari mulutmu ma?! Jangan pernah ma menuntut banyak dari anakmu jika dirimupun belum bisa memahami mereka. Saat para mama sibuk kesana kemari untuk mencarikan kebaya dan salon untuk anknya agar terlihat cantik, tapi mama? hanya diam dikamar bahkan tanpa ada pertanyaan 'perlu mama bantu?'. Dimana kepedulian mama? Saat mama selalu menganggap adiklah segalanya, adiklah yang lebih berharga, adiklah yang lebih mengerti mama, apa mama tidak melihat bagaimana perasaanku disini? kebutuhan kami beda ma! Bahkan saat adik lakukan kesalahan yang menurutku itu memang kenakalan yang sudah lewat dari kenakalan seumurnya, tapi mama masih bisa memberikan dia kesempatan bukan? bahkan tidak hanya sekali melainkan berulang kali! Apa mama 'memang' benar-benar menganggap kita berbeda? Aku sadar aku bukan anak seperti apa yang mama mau, bukan anak seperti apa yang mama inginkan. Tapi apa mama tidak bisa melakukan apa yang memang seharusnya mama lakukan untuk buat sang anak merasa nyaman dekat dengan mama. Tapi...........

Andai kau tahu ma, sungguh selama ini banyak hal yang ingin kuceritakan padamu. Banyak sekali kata maaf yang terkunci rapat di ujung bibirku. Tak terhingga kata cinta yang ingin kuutarakan padamu, ma. Tapi anak remajamu ini masih merasa malu. Walaupun diri ini sendiri bingung. Untuk apa aku malu pada mamaku? 

MA….
Belum ada yang bisa kuberikan padamu, Ma. Tidak emas. Bukan berlian. Bahkan permata. Apalagi tahta! Yang ada hanya bohongku. Yang ada hanya bantahanku. Yang ada hanya gerutuanku

Siapa aku, Ma. Siapa aku. Aku tidak akan ada disini tanpa dirimu. Aku yang keluar dari rahimmu beberapa tahun lampau. Bersimbah darah, bertatap dengan maut.

Duh, Ma. Sungguh, apakah kau tahu? Aku tetap mencintaimu, Tak salah Allah kirimkan malaikat padaku, dengan sebuah status mulia yaitu IBU. Aku bersyukur, Ma takdirku memilikimu...

Aku hanya bisa katakan, MAMA MAAFKAN AKU, MAMA AKU MENCINTAIMU…
Bahkan lebih dari yang MAMA tahu,
Karna aku tak pernah memberitahumu


~ Postingan ini untuk para MAMA dari sang anak tercinta ~

Tidak ada komentar: