Welcome to my blog :)

Rabu, 17 April 2013

Diary Untuk Ayah


 Hari mulai petang, awan yang tadinya cerah berubah menjadi gelap. Tak ada lagi sinar mentari di langit yang ada hanya cahaya-cahaya kecil dari bintang yang bertaburan di langit petang.

Saat itu, aku tidak merasakan ngantuk sama sekali. Akhirnya aku mantapkan kakiku melangkah ke luar rumah duduk termenung sendrian menatap bintang. Sampai pada akhirnya, aku tertuju kepada satu bintang yang cahayanya paling terang. Dan saat itu juga aku teringat kepada seseorang. Seseorang yang sangat berarti dalam hidupku. Kebetulan hari ini, tanggal 21 juli, tepat saat aku kehilangan seseorang yang berarti itu.

***


12 tahun lalu, aku mengalami peristiwa yang hebat, tepatnya pada tangal 21 Juli 1999. Pada tangal itu, aku dan keluarga pergi ke pernikahan salah satu keluarga kami. semua keluargaku sudah sibuk menyiapkan semuanya sehari sebelumnya. Menyiapkan baju dan gaun yang akan dipakai, makanan serta seserahan untuk calon pengantin. Aku sendiri sudah membeli baju baru untuk digunakan di pernikahan tersebut. Setelah semua siap, pagi-pagi sekali kita berangkat ke daerah Jombang, tempat saudaraku merayakan pesta pernikahannya. Aku naik mobil sama ayah, ibu, dan adik kecilku. Aku duduk di pangkuan ayahku, sedangkan adik berada digendongan ibuku, maklum adik masih usia 8 bulan. Sebenarnya kami akan naik mobil yang satunya, mobil teman ibu. Tapi karena mobilnya belum datang, aku memaksa ibu dan ayah untuk naik mobil yang sekarang sedang aku tumpangi. Di sepanjang perjalanan, ayah selalu mencetuskan lelucon-lelucon yang membuat aku tertawa. Ayah dan aku juga menyanyi lagu anak-anak seusiaku.