Mataku lekat merengkuh pandangan hitam pekatnya
Ketika hati dibekukan seakan terkutuk oleh binar yang menyorot mahligai cinta
Ketika hati dibekukan seakan terkutuk oleh binar yang menyorot mahligai cinta
Kau berbicara santun seolah mengajak bersahabat dengan pikiran serta bibir yang
terkatup
Utarakan syair rindu syahdu memanggil hati
Membara, membabi buta menarik raga tuk mematung tersenyum dalam angan
Begitu nyata negeri dongeng ku lukis saat itu
Merengkuk hangat dalam dekapan janji manismu