Saat waktu terus berputar. Saat ia terus berlari seolah mencari si 13 yang entah ada dimana. Saat asa mulai merajai hati sang penanti. Saat itu siapa yang tahu jika kamu ada pada hati kecilnya? Setiap detik tarikan nafasnya, setiap detik kedipan matanya, serta setiap detik langkah kakinya. aku tahu apa yang ada dalam hati dan angannya. Meski dia tak pernah sedikitpun ungkit isi hatinya padaku. Aku sama seperti dia, kami sama-sama perempuan yang butuh belaian darimu. Bukan untuk sementara, tapi mungkin sampai nanti. Sampai waktu sudah tak bisa membelenggu hati kita, disini.
Bukan laut namanya jika airnya tak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tak pernah terluka. Dan bukan kekasih namanya jika hatinya tak pernah merindu dan cemburu.
Kepada siapa aku mampu mengadu saat tak ada sesuatu yang pantas kuadu. Memang tidak sepantasnya aku merasakan ini, tapi apa daya dan upaya jika aku memang merasakannya. Ini hati bukan batu. Aku tahu kamu, kamu yang peduli akan aku dan kamu yang tidak pernah menganggap dia ada. Kamu yang menganggap dia tak pantas dapatkan apa yang aku miliki sekarang. Tapi aku tetap wanitamu. Dan aku sayang kamu.
~Wanda Retno Wigati~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar