Welcome to my blog :)

Sabtu, 30 November 2013

Kami Taksanggup

 Disini, tak ada satu insanpun yang dapat menentukan dan memastikan apa yang akan terjadi dihari esok. Sebuah kepastian yang tidak bisa dipastikan. Sesuatu yang pasti hanyalah ketidakpastian. Kita hidup dari sebuah ketidakpastian, jika semuanya telah pasti berarti manusia tidak memiliki tujuan hidup dan tidak akan hidup pula. Benar bukan? untuk apa kehidupan mereka jika hanya untuk menjalankan kepastian. Ketidakpastian ada untuk dilalui, mencari dan mencoba menyelesaikan sebuah ketidakpastian agar menjadi pasti. Seperti halnya saat 2 insan yang berada disebuah keadaan yang saat ini disebut friendzone. Apa yang bisa mereka katakan? selebih lagi apa yang bisa si perempuan minta? selain sebuah kepastian.

Kepastian tidak sesederhana iya atau tidak. Dalam bahasa keputusan, kepastian adalah salah satu sinonim dari keberanian. Tentu saja tak ada satu orangpun yang ingin hidup menggenap dengan orang yang tidak bisa memberi kepastian, dan tak terbayang betapa repotnya menghabiskan lebih dari separuh hidup bersama orang yang tak punya keberanian seperti itu. Maka dia, laki-laki sebelum kalian yang berproses untuk menggenapi kami itu, langsung ter-eliminasi dari pilihan kami. Menggenapi dalam artian menjadikan aku dan kamu menjadi 'kita'. Dua bukan? -Genap, Nazrul Anwar-
 
Kami lebih memilih
meninggalkan lorong gelap dan segera berlari menuju jalan keluar. Meninggalkan ketidakpastian dan segera berlari menuju kepastian. Walaupun untuk itu, kami harus menempuh jarak yang cukup jauh. Kami tak mau terjebak dalam permainan logika yang bernama asumsi, sedangkan sebagian besar asumsi adalah salah. Kami juga tak begitu mengerti kondisi kalian (laki-laki) sebelum kamu lakukan hal itu. dengan menunda-nunda, yang kami tahu; cara terbaik untuk menghadapi ketidakpastian adalah dengan memastikannya. Bukan dengan asumsi, bukan juga dengan harapan 'semoga begini atau andaikata begitu.' Dan kepastiannya, kami memutuskan untuk tidak tetap membiarkan kalian memasung kami hingga kami benar-benar harus diam hingga semuanya benar-benar sirna. Kami taksanggup.


 

Tidak ada komentar: