Katakanlah!

Jika bicara masalah ‘cinta’. saya yakin sampai kapanpun tak akan ada ujungnya. Berbicara tentang hubungan masa lalu bukan berarti masih terjebak didalamnya. Terkadang itu diingat agar tak mengulangi kesalahan yang sama. Namun siapa kita? yang bisa menolak jikalau hati mengatakan ‘ya’. ‘Ya’ untuk dia yang pernah ada di dalam hidup kita. untuk dia yang sudah lebih dulu mengenal dan menggoreskan warna kehidupan di dalam kertas kosong yang mungkin suatu saat akan jauh lebih berarti. Jika kamu sudah berani memutuskan untuk ‘mengenal’ cinta, kamu juga harus memastikan jika kamu adalah orang yang kuat. Kuat untuk menerima goncangan saat hati terbanting. Cinta selalu memberi bahagia dan sakit di hatimu. Bahagia karena bersama orang yang kamu cintai atau sakit karena tahu kamu begitu rapuh tanpanya. Sebenarnya, bukan rasa sakit itu yang membuat kamu seolah merasa jatuh, namun pemikiran kamu hanya sebatas ego.
Bukankah Tuhan tidak pernah tidur? Saat cinta merasa menyakitkan, ketika itu Tuhan tahu bahwa kamu pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik daripada dia yang terus berimu luka. Tuhan akan ambil semua milikmu dan menggantinya dengan sesuatu yang kamu ‘butuhkan’, bukan hanya sekedar yang kamu suka.

Kamu tahu kapan waktu tersulit dalam cinta? menurut saya, hal tersulit adalah ketika saya harus memilih untuk tetap bertahan atau memutuskan. Bertahan pada dia yang tak kita cintai atau memutuskan untuk memilih dia yang kita cinta. Ini hidup kita, film kita, skenario kita, dan kita adalah sutradara itu sendiri. Jadi, kita yang atur semuanya. Ngga ada cinta yang harus disembunyikan, meski kamu dalam status ‘pacaran’. Jika kamu harus melakukan itu, katakanlah. Jika cinta ungkapkan saja, katakan apa yang kamu rasakan. jangan peduli kata orang lain karena hidup ini kamu yang menjalani. Tanpa niat untuk menyakiti.