“aku rasa ini yang terbaik. Berstatus teman diantara kita. Karena
aku memilih Devi” untaian kata yang tepat membuat hati si lawan bicara
terenyuh. disandarkan dengan segaris senyum yang terpaksa pada bibir cowok itu.
Erik ! yaa Erik namanya.
“tapi……” tak kuasa lisan itu melantunkan nada. Nada yang
menunjukkan betapa sedihnya gadis itu. Betapa sedihnya Fanny. Air matanya jatuh
dengan derasnya seperti air terjun yang hendak membantingkan tubuhnya pada alas
yang empuk.
Pelukan Erik yang singgah dihadapannya, sedikit membuat
Fanny terdiam. Mencerna kata-kata apa yang telah diucapkan pacarnya itu. Tapi lebih
tepatnya sekarang Erik hanyalah masa lalunya. Erik hanyalah mantannya. Orang
yang telah menyemangati Fanny, membantu Fanny, menemani Fanny dikala keadaan
apapun. Dan semua itu berlangsung sangat lama, 5 Tahun lamanya. Jelas tak
semudah yang diucapkan untuk ‘move-on’ karena itu adalah waktu yang tidak
singkat. Apa lagi penyebab kandasnya hubungan mereka adalah orang ketiga. Karna
buat aku True love is love which only for
two person, and no place for the third person (Cinta sejati adalah cinta yang
terdiri dari dua orang saja, dan tak ada tempat untuk orang ketiga). Dengan
begitu Fanny merasa sedikit plong, mungkin Erik memang bukan jodohnya.